Salam dari pendiri PDI dalam perjuangan wafat pada saat Kemarin

Politikus senior, Sabam Sirait (85) wafat kemarin malam di RS Siloam Karawaci. Sampai tutup usia, dia tetap menjadi pejabat publik dengan menduduki kursi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.


Sabam lahir pada 13 Oktober di Pulau Simardan, Tanjungbalai. Dia menikah dengan dr Sondang Sidabutar MM dan dikaruniai empat orang anak.



Sabam menjadi anggota DPR RI pada periode 1992 sampai 2009. Sempat berhenti masuk parlemen, dia kembali ke Senayan dengan menjadi anggota DPD RI pada periode 2019 sampai sekarang.


Deklarator PDI dan PDIP


Sabam memiliki peran penting dalam sejarah Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Pada tahun 1973, Pemerintahan Soeharto atau Orde Baru membuat kebijakan fusi partai dengan hanya mengizinkan dua partai yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI), dan satu Golongan Karya (Golkar).


Partai-partai yang sebelumnya berhaluan Islam melebur ke dalam PPP. Sementara itu, Parkindo dan partai berhaluan nasionalis melebur menjadi PDI. Sabam yang menjadi Sekjen Parkindo menjadi salah satu deklarator PDI tahun 1973.


Di PDI Sabam memiliki peran yang penting. Dia ditunjuk tiga kali menjadi Sekjen PDI pada periode 1973 hingga 1976, 1976 hingga 1981, dan periode 1981 hingga 1986.


Saat PDI ditejang konflik karena intervensi pemerintah Orba, Sabam berada di barisan pendukung Megawati Soekarnoputri. Pada Septermber 1998, bersama pendukung Megawati lainnya, dia mendirikan PDI Perjuangan (PDIP). togel2win


DI PDIP, dia menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) dari tahun 1998 hingga 2008. kera4d

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesangan nama baru bangkok, ini kota di dunia dengan nama panjang dan sulit

Seorang wartwan ini heboh di karenakan harga pcr

Kasus omicron naik signifikan tapi tingkat keparahan tidak tinggi